(Taiwan, ROC) — Hari ini adalah Hari Nasional Republik Tiongkok (ROC) yang ke-112. Dalam pidato Hari Nasional terakhir dalam masa jabatannya, Presiden Tsai Ing-wen (蔡英文) menjelaskan bahwa selama lebih dari 7 tahun terakhir, pemerintah telah berhasil mewujudkan “pertahanan nasional mandiri” dan pembangunan ekonomi, serta mendorong beragam reformasi. Beliau menekankan, Taiwan harus gigih dan berusaha keras dalam menghadapi situasi internasional yang khusus dan tantangan yang terus berubah. Tanpa upaya keras tersebut, Taiwan tidak akan dapat mengendalikan masa depan dan nasibnya sendiri.
Pidato Hari Nasional yang dibawakan oleh Presiden Tsai kali ini bertemakan “Percaya Diri dan Tenang, Negara Melangkah Maju Agar Dunia Semakin Baik Karena Taiwan”. Pertama-tama, Presiden menyebutkan, prototipe pertama “Kapal Selam Hai Kun (SS 711)” dalam “Program Pembuatan Kapal Selam Domestik” (IDS) yang telah diluncurkan bulan lalu, diharapkan akan beroperasi pada 2025. Ini merupakan pencapaian dalam industri pembuatan kapal selam domestik yang telah berlangsung selama 30 tahun. Sekarang, impian para presiden dari berbagai partai politik telah tercapai karena Taiwan telah mengambil langkah besar untuk mencapai kemandirian dalam pertahanan nasionalnya, meningkatkan kemampuan perang asimetris tentara nasional, dan pencapaian ini menunjukkan tekad pemerintah untuk menjaga Taiwan.
Presiden Tsai menyebutkan, beliau tidak pernah melupakan komitmennya terhadap reformasi. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada rakyat Taiwan karena selalu mampu mengatasi ketakutan dengan bersatu, meredakan kebencian dengan toleransi, dan mengatasi tantangan melalui demokrasi. Ini termasuk melalui pengesahan Undang-Undang Kesetaraan Pernikahan dan menyelesaikan “reformasi dana pensiun bagi pegawai negeri dan militer”. Pemerintah juga telah meningkatkan upah minimum selama delapan tahun berturut-turut dan mengajukan Rancangan Undang-Undang Upah Minimum. Dia juga berharap reformasi dana pensiun yang belum selesai dapat dilakukan secara mantap melalui dasar keuangan yang stabil dan dialog sosial yang rasional.
Kepala Negara juga menyampaikan, target pembangunan "perumahan komunitas" sebanyak 200.000 unit dalam delapan tahun akan tercapai pada akhir tahun 2024. Di tengah upaya keras untuk mendorong transformasi energi, total produksi energi hijau pada tahun lalu pertama kalinya melampaui energi nuklir. Beliau juga menekankan, pengembangan energi terbarukan, pembangunan jaringan penyimpanan energi, dan peningkatan ketahanan jaringan listrik di Taiwan harus berlangsung cepat, tidak boleh lambat, apalagi mundur.
Pemimpin Negara menuturkan, dalam hal pembangunan ekonomi, Taiwan telah menjadi kekuatan kunci dalam mendorong restrukturisasi rantai pasokan global. Ekonomi Taiwan juga semakin kuat seiring dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto yang signifikan, ditambah tingkat pertumbuhan ekonomi yang tertinggi di antara Empat Macan Asia, serta harga barang yang relatif stabil. Pemerintah juga menjaga stabilitas keuangan dan membantu meringankan beban hidup masyarakat melalui berbagai langkah, termasuk penyaluran bantuan tunai, kupon konsumsi, dan subsidi.
Presiden Tsai menekankan, pemerintah telah meningkatkan pemerataan pembangunan antara perkotaan dan pedesaan, serta meningkatkan investasi dalam transformasi dan pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Pemerintah juga sepenuhnya mendukung strastegi “enam industri inti” dan mengalokasikan dana untuk infrastruktur dasar. Hal ini telah mendorong “pergeseran paradigma” dalam industri Taiwan, terutama dalam konteks kekuatan teknologi dan kemampuan manufaktur yang kuat. Taiwan telah menjadi peran kunci yang tak tergantikan dalam restrukturisasi rantai pasokan global, dan ini telah mengubah situasi di mana Taiwan sebelumnya terlalu bergantung pada satu pasar saja. Berbekal kekuatan ekonominya yang kokoh, Taiwan telah berhasil membuktikan perannya yang tak tergantikan di dunia
Sumber Berita:RTI
Editor:鄭蕙玲
Sumber: RTI